Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

ZAT ADITIF DAN ZAT ADIKTIF

 



Anak-anak, silahkan kalian catat di buku catatan kalian. Materi ini sudah disingkat sesingkat-singkatnya, jadi jangan kalian singkat lagi.

Setelah selesai mencatat, foto lah dan kirimkan ke Mbak Maudi di akhir halaman ini.

Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan dalam jumlah kecil dengan sengaja pada saat pembuatan makanan supaya lebih menarik , lebih lezat,  lebih harum untuk mengunggah selera, memperpanjang daya simpan, meningkatkan nilai gizi makanan dan minuman seperti protein mineral dan vitamin.


Berdasarkan fungsinya zat aditif pada makanan dan minuman dapat dikelompokkan menjadi pewarna pemanis pengawet penyedap pemberi aroma pengental dan pengemulsi.

Berdasarkan asalnya zat aditif dikelompokkan menjadi dua yaitu zat aditif alami dan zat aditif buatan.

Zat  aditif alami adalah zat aditif yang bahan bakunya berasal dari makhluk hidup misalnya zat pewarna dari tumbuhan penyedap dari daging hewan zat pengental dari alga / ganggang. Ustad aditif alami ini tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan kesehatan manusia, contoh pemanis dari tebu, penyedap rasa dari daun salam, zat pewarna hijau dari daun pandan.

Zat aditif buatan adalah zat adiktif yang terbuat dari bahan-bahan kimia dan bila digunakan melebihi jumlah yang diperbolehkan dapat membahayakan kesehatan. Besoknya bahan pengawet dari asam benzoat pemanis buatan dari sakarin pewarna dari tartrazin.

Kadang terjadi penyalahgunaan pewarna buatan yang dilakukan oleh penjual misalnya menggunakan bahan pewarna tekstil untuk mewarnai makanan.

PEWARNA
Pewarna adalah bahan yang ditambahkan pada makanan atau minuman dengan tujuan untuk memperbaiki atau memberi warna pada makanan atau minuman agar menarik.

PEWARNA ALAMI
Daun suji dan daun pandan dipakai sebagai pewarna hijau pada makanan. Daun pandan juga nggak bisa berperan sebagai pemberi aroma harum pada makanan. Strawberry dan buah naga merah sebagai pewarna merah pada makanan, buah murbei buah anggur sebagai pewarna ungu, kunyit untuk memberi warna kuning wortel untuk memberi warna oranye kakao untuk memberi warna coklat buah naga strawberry untuk memberi warna merah

PEWARNA BUATAN
Pewarna buatan diperoleh melalui proses reaksi kimia menggunakan bahan yang berasal dari zat kimia sintetis. Beberapa bahan pewarna sintetis dapat menggantikan pewarna alami. Bawa anak sintetis ada yang dibuat khusus untuk makanan dan ada pula untuk industri tekstil dan cat. Sebagai contoh warna biru bisa dihasilkan dari brilian blue, warna kuning bisa dihasilkan dari tartrazine, warna orange bisa dihasilkan dari sunset yellow, warna hijau bisa dihasilkan dari fast green, warna merah bisa dihasilkan dari alura red.
Keunggulan bahan pewarna buatan : harganya murah praktis dalam penggunaan warnanya lebih kuat jenisnya lebih banyak dan warnanya tidak rusak karena pemanasan.

Pewarna buatan juga ada yang dikhususkan untuk pewarna tekstil dan pewarna cat sehingga tidak boleh digunakan sebagai pewarna makanan dan minuman karena pewarna tekstil dan cat biasanya mengandung logam-logam berat yang berbahaya karena bersifat racun bagi tubuh.

Beberapa zat pewarna sintesis yang sering dimasukkan dalam bahan makanan dan dilarang penggunaannya:

1) Tartrazin : pemberi warna kuning, banyak digunakan sebagai bahan pengkilap meubel

2) Rhodamin B : pemberi warna merah, banyak digunakan pada inustri tekstik dan kertas

3) Amarant : pemberi warna merah

4) Methanil yellow : pemberi warna kuning


PEMANIS
Pemanis adalah bahan yang ditambahkan pada makanan atau minuman sehingga dapat menyebabkan rasa manis pada makanan atau minuman. Bahan pemanis ada dua jenis yaitu pemanis alami dan pemanis buatan.

PEMANIS ALAMI
Pemanis alami contohnya gula pasir sukrosa gula kelapa gula aren gula lontar dan gula bit.

PEMANIS BUATAN
Pemanis buatan dibuat melalui reaksi kimia sehingga didapatkan hasil senyawa yang mempunyai rasa manis. Pemanis buatan dibuat dengan tujuan sebagai pengganti gula alami contoh pemanis buatan adalah siklamat, aspartam, kalium asesulfam dan sakarin. Pemanis buatan digunakan untuk menggantikan pemanis alami bagi orang-orang yang tidak diperbolehkan mengkonsumsi pemanis alami seperti penderita kencing manis (diabetes melitus). Pemanis buatan tidak menghasilkan kalori dalam tubuh sehingga sering digunakan oleh orang yang diet.
Siklamat mempunyai rasa manis 30 sampai 50 kali gula pasir, aspartam mempunyai rasa manis 160-200 kali gula pasir, kalium asesulfam memiliki rasa manis 200 kali, sakarin mempunyai rasa manis 200 hingga 500 kali.

Aspartam dan sorbitol banyak digunakan untuk para penderita gula (diabetes mellitus) sebagai pengganti gula alami.

PENGAWET
Titip yang ditambahkan pada makanan atau minuman yang berfungsi untuk menghambat kerusakan makanan atau minuman yang disebabkan oleh mikroorganisme yang tumbuh pada makanan dan minuman. Bahan pengawet mencegah tumbuhnya mikroorganisme sehingga reaksi kimia yang disebabkan oleh mikroorganisme tersebut dapat dicegah.
Contoh : asam benzoat natrium benzoat dan kalium benzoat mengawetkan makanan dan minuman ringan kecap dan saus
Natrium nitrat (NaNO3) untuk mengawetkan daging olahan dan keju
Asam propionat untuk mengawetkan roti dan keju olahan
Butil Hidroksianisol (BHA) bisa menghambat oksidasi pada lemak dan minyak
Butil hidroksi toluen (BHT) bisa menghambat oksidasi pada lemak minyak margarin dan mentega.

Cara pengawetan makanan yang lain adalah dengan cara pengasinan atau pemanisan, misalnya ikan asin manisan buah atau daging panggang dapat awet secara alami. Metode pengawetan lain adalah dengan cara fisik misalnya dengan pemanasan pendinginan pembekuan pengasapan pengeringan dan penyinaran. 

PENYEDAP
Penyedap makanan adalah bahan tambahan makanan yang digunakan untuk meningkatkan cita rasa makanan. Contoh bahan penyedap alami adalah garam bawang putih bawang merah cengkeh pala merica cabe Laos kunyit ketumbar sereh dan kayu manis. Pada makanan berkuah kaldu dari daging dan tulang bisa digunakan sebagai penyedap.

Selain penyedap alami ada juga penyedap buatan contohnya adalah vetsin yang mengandung senyawa monosodium glutamat (MSG) atau mononatrium glutamat (MNG). Senyawa tersebut dibuat dari fermentasi tetes tebu dengan bantuan bakteri micrococcus glutamicus. MSG yang terlalu berlebihan bisa menimbulkan sindrom restoran Cina dengan gejala pusing mulut terasa kering lelah mual atau sesak nafas.

PEMBERI AROMA
Pemberi aroma adalah zat yang memberikan aroma tertentu pada makanan dan minuman sehingga dapat menyebabkan makanan atau minuman memiliki daya tarik tersendiri untuk dinikmati. Zat pemberi aroma dapat berasal dari bahan segar atau ekstrak dari bahan alami diantaranya adalah ekstrak buah nanas ekstrak buah anggur minyak atsiri dan vanili.

Contoh pemberi aroma sintetis disebut dengan essence misalnya Amil kaproat aroma apel , Amil asetat aroma pisang ambon , etil butirat aroma nanas , vanilin aroma vanili dan metil antranilat aroma buah anggur.

PENGENTAL
Pengental adalah bahan tambahan yang digunakan untuk menstabilkan memekatkan atau mengentalkan makanan yang dicampurkan dengan air sehingga membentuk kekentalan tertentu.
Contoh bahan pengental alami adalah Pati gelatin, gum, agar agar dan alginat.

PENGEMULSI
Pangemulsi adalah bahan tambahan yang dapat mempertahankan penyebaran (dispersi) lemak dalam air dan sebaliknya. Minyak dan air tidak saling bercampur namun bila ditambahkan sabun kemudian diaduk keduanya dapat bercampur. Sabun dalam contoh tersebut disebut sebagai zat pengemulsi.
Contoh zat pengemulsi makanan adalah lesitin yang terkandung dalam kuning telur maupun dalam kedelai. Plesetin banyak digunakan dalam pembuatan mayones dan mentega. Apabila tidak ditambahkan zat pengemulsi , lemak dan air pada mayones akan terpisah 

ZAT ADIKTIF
Adiktif adalah zat-zat yang apabila dikonsumsi dapat menyebabkan ketergantungan (adiksi )atau ingin menggunakannya secara terus-menerus (ketagihan.) Zat adiktif alami yang biasa dikonsumsi adalah kafein yang ada dalam kopi dan theine  yang ada di dalam teh. Bila ada orang yang biasa minum kopi kemudian ketika dia tidak minum kopi dia akan merasa pusing hal itu sudah menunjukkan gejala mengalami ketergantungan.

Zat adiktif dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu narkotika, psikotropika dan psikoaktif lainnya 

 Zat adiktif dan psikotropika sebenarnya memiliki persamaan, yaitu sama-sama menimbulkan kecanduan atau ketergantungan.

Zat adiktif merupakan zat yang dapat mengakibatkan adiksi atau kecanduan pada penggunanya. Sedangkan psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental, dan perilaku (Undang-Undang Nomor 5 tahun 1997 tentang Narkotika).

Kecanduan adalah suatu keadaan fisik maupun psikologis seseorang yang mengakibatkan badan dan jiwa selalu memerlukan obat tersebut untuk dapat berfungsi secara normal.

Zat adiktif dan psikotropika dapat digolongkan dalam tiga macam sesuai dengan efek yang ditimbulkan.

1. Stimulan

Zat stimulan berefek merangsang sistem syaraf pusat untuk mempercepat proses yang terjadi di dalam tubuh. Contohnya: kafein, kokain, ektasi, dan amfetamin.

2. Depresan

Zat depresan berefek menghambat kerja  kerja sistem syaraf,sehingga menurunkan kesadaran terhadap dunia luar Contoh: alkohol, barbiturat, valium.

3. Halusinogen

Zat yang bersifat halusinogen berefek halusinasi (khayalan). Contoh: LSA dan LSD.

Ketiga jenis zat adiktif dan psikotropika tersebut sama-sama berbahaya, karena menimbulkan efek psikis maupun efek fisik bagi pemakaianya.



Posting Komentar untuk "ZAT ADITIF DAN ZAT ADIKTIF"