Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

BAB 2. ZAT, WUJUD ZAT, DAN PERUBAHANNYA





Petunjuk :

Catatlah materi di bawah ini ke buku catatan kalian.

Penting : Catatan ini nanti akan sangat penting bagi kalian karena bisa dibuka pada saat mengerjakan latihan soal. Kalian hanya diperbolehkan membuka catatan kamu. Jadi kalau catatan kamu lengkap berarti nanti kamu bisa menjawab semua pertanyaan yang ada, sebaliknya bila kalian mencatat secara minimalis maka pastinya nanti kalian tidak bisa menjawab soal-soal yang dibuat dari halaman ini. 

Jadi, banyak sedikitnya catatan yang akan kalian buat, ya silahkan saja terserah kalian. Saat latihan soal, halaman ini akan ditutup (tidak bisa kalian buka). Semua photo/gambar/screenshoot berkenaan dengan materi ini harus dihapus dari gallery hp kalian.

Apabila ada gambar maka silahkan kalian gambar sebisa kalian atau bisa di print atau difoto kopi kemudian ditempelkan ke buku catatan kalian.

Setelah kalian membuat catatan di buku catatan kalian, maka difoto dan kirimkan ke Mbak Maudy, caranya kalian klik foto mbak Maudy di bawah ini maka kalian akan diantar ke link Google Form, dan isilah nama lengkap, kelas dan no absen kalian dan upload foto catatan kalian tadi.

 

Tujuan Pembelajaran

 

1.        Mengidentifikasi sifat berbagai jenis zat melalui percobaan.



2.        Menyelidiki perubahan wujud suatu zat.


3.        Mendefinisikan gaya tarik antarpartikel pada berbagai wujud zat melalui penalaran.





4.        Membedakan kohesi dan adhesi berdasarkan pengamatan.



5.        Mengaitkan peristiwa kapilaritas dalam peristiwa kehidupan sehar-hari.

Kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya zat cair pada bahan yang terdiri atas beberapa pembuluh halus akibat gaya adhesi atau kohesi. 

Adhesi merupakan gaya tarik-menarik antar partikel yang berbeda jenis, sedangkan kohensi ialah gaya tarik-menarik antar partikel yang sejenis. 

Kapilaritas juga dipahami sebagai peristiwa naiknya atau turunnya zat cair pada pembuluh atau celah kecil atau pori-pori kecil. 

Kapilaritas disebabkan oleh interaksi antara molekul-molekul dinding bahan dengan zat cair.

Contoh Peristiwa Kapilaritas dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Kompor Minyak Tanah

 Peristiwa kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari bisa ditemukan pada kompor minyak tanah.

 2. Peresapan Air pada Kain Pel

 Salah satu peristiwa kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari adalah peresapan air pada kain pel.

 3. Kenaikan Air pada Pembuluh Xilem

Kenaikan air pada pembuluh xilem yang terjadi dari bagian akar menuju daun dan berfungsi untuk menunjang proses fotosintesis.

 4. Rembesan Air pada Tisu

Terjadinya rembesan air pada tisu maupun kertas juga termasuk peristiwa kapilaritas.

 Ketika ada gelas yang berisi air dengan sebagian tisu dicelupkan dan sebagian lagi enggak masuk ke air. Setelah itu, air akan naik dan membasahi seluruh bagian tisu.

 5. Rembesan Air pada Kain

Terjadi kenaikan air pada serat kain sama halnya seperti kenaikan air pada tisu,

 Diketahui saat kain dimasukkan ke air di gelas maka keseluruhan air akan meresap dan air di gelas menjadi habis.

 6.        Menjelaskan dari hasil percobaan bahwa massa jenis adalah salah satu ciri khas suatu zat.

      Massa jenis tidak tergantung pada jumlah benda. Benda dengan jenis yang sama akan memiliki massa jenis yang sama. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa massa jenis merupakan salah satu ciri khas suatu zat. Maka dapat dikatakan apabila massa jenisnya tidak sama maka benda tersebut berbeda.


7.        Menggunakan konsep massa jenis untuk berbagai penyelesaian masalah dalam kehidupan sehari-hari.

     Massa jenis beda disebut dengan kerapatan benda dan memiliki ciri khas pada setiap jenis benda. Berikut merupakan contoh penerapan massa jenis yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

       1.     Kapal Selam

              Kapal selam terbuat dari bahan alumunium dan titanium yang memiliki massa jenis yang kecil dan ringan namun kuat. Kapal selam dapat terapung dan tenggelam di laut.

       Kapal selam yang terapung memiliki massa jenis yang lebih kecil dari air laut dan ketika tenggelam memiliki massa jenis yang lebih besar dari air laut. Hal itu terjadi karena kapal selam memiliki tangka pemberat yang berisi air dan udara yang dapat membesar atau memperkecil massa jenis kapal selam.

      Saat tangki diisi dengan penuh dengan air, udara akan keluar dari tangka yang menyebabkan masa jenis kapal selam lebih berat dibandingkan air. Jika tangka kapal selam membuang air dan terisi udara maka kapal selam dapat mengapung di atas air

       2.     Kapal Laut

     Kapal laut dapat mengapung dan berlayar di lautan meskipun memiliki ukuran yang sangat besar karena kapal memiliki ruang kosong yang berisikan udara yang dapat membuat massa jenis kapal lebih kecil daripada air di laut. Jika kapal mengalami kebocoran maka kapal dapat tenggalam. Air yang masuk ke dalam kapal memaksa udara untuk keluar.

       3.     Pesawat Terbang

      Pesawat terbang terbuat dari bahan alumunium sehingga memiliki massa jenis yang lebih kecil namun kuat. Dengan hal itu, pesawat terbang tidak terbebani oleh bahan yang dapat membuat berat sehingga tidak dapat terbang.

       4.     Balon Helium

     Balon yang diisi dengan helium akan terbang di udara karena massa jenis helium lebih kecil dibandingkan dengan massa jenis udara. Jika balon ditiup dengan nafas, gas karbon monoksida yang berada di dalam balon memiliki massa jenis udara yang lebih besar sehingga balon tidak bisa terbang.

       5.     Air dan Minyak

       Ketika air disatukan dengan minyak dalam satu wadah, air dan minyak tidak dapat menyatu namun akan teru berpisah. Hal ini terjadi karena minyak memiliki massa jenis yang lebih ringan daripada massa jenis air. Sehingga minyak akan terus berada di atas air.


8.        Menjelaskan konsep unsur, senyawa, dan campuran.

Pengertian Unsur

Unsur adalah zat murni di alam yang tidak dapat dibagi lagi menjadi zat lain yang lebih sederhana dengan reaksi kimia biasa. Di alam ini terdapat banyak sekali zat, mulai zat paling kompleks hingga zat paling sederhana. Nah, zat-zat yang sifatnya kompleks itu sudah pasti tersusun atas zat sederhana. Sementara zat sederhana pasti tersusun atas unsur-unsur. Secara umum, unsur dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok unsur logam (terdiri dari unsur logam utama dan transisi), unsur nonlogam, dan unsur semilogam (metaloid).

Contoh Unsur

Adapun yang termasuk unsur adalah sebagai berikut,

Contoh unsur logam

Contoh unsur logam utama adalah natrium, kalium, lithium, cesium, kalsium, dan sebagainya.

Contoh unsur logam transisi adalah besi, alumunium, merkuri, dan sebagainya.

Contoh unsur semilogam adalah germanium dan silicon.

Contoh unsur nonlogam adalah oksigen, carbon, fosfor, hidrogen, helium, dan masih banyak lainnya.

 Pengertian Senyawa

Senyawa adalah zat hasil gabungan antara dua unsur atau lebih melalui reaksi kimia. Zat baru hasil gabungannya memiliki sifat berbeda dengan unsur pembentuknya.

Contoh Senyawa

Senyawa dibagi menjadi dua, yaitu senyawa organik dan anorganik. Adapun yang termasuk senyawa organik adalah adalah C2H5OH (etanol) dan CH3COOH (asam cuka) sementara contoh senyawa anorganik adalah NaCl (garam dapur), HCl (asam klorida atau asam lambung), NaOH (natrium hidroksida), dan Mg(OH)2 (magnesium hidroksida).

 Pengertian Campuran

Campuran adalah gabungan dari beberapa zat dengan perbandingan tidak tetap tanpa melalui reaksi kimia. Campuran ini bisa kamu buat sendiri di rumah tanpa harus ke laboratorium, contohnya teh manis, kopi, susu cokelat, air kanji, dan masih banyak lainnya. Berdasarkan kelarutannya, campuran dibagi menjadi dua, yaitu campuran heterogen dan campuran homogen (larutan).

Contoh Campuran

Seperti pembahasan di atas bahwa campuran dibagi menjadi, campuran heterogen dan campuran homogen. Inilah contoh kedua campuran tersebut. 

Contoh yang termasuk campuran heterogen adalah air dan pasir.

Saat kamu mencampurkan air dan pasir, apakah pasir bisa larut sempurna di dalam air? Tentu tidak ya. Pasir akan tetap terlihat sebagai pasir, sedangkan air juga tetap karakteristiknya (tidak terjadi perubahan rasa maupun warna).

Contoh yang termasuk campuran homogen adalah air gula.

Jika penasaran, cobalah untuk melarutkan gula di dalam air. Setelah gula larut, apakah butiran gulanya masih terlihat? Tentu tidak ya. Dengan larutnya gula tersebut, air yang semula tawar akan menjadi manis. Hal itu menunjukkan bahwa semua partikel gula telah larut sempurna di dalam air.

Perbedaan Unsur, Senyawa, dan Campuran

Secara ringkas, perbedaan antara unsur, senyawa, dan campuran adalah sebagai berikut.

 Unsur

Adapun sifat-sifat unsur adalah sebagai berikut.

1. Unsur terusun atas satu jenis atom saja. Misalnya, unsur O hanya terdiri dari atom O saja.

2. Komposisi penyusunnya tetap atau tidak berubah.

3. Sifat unsur mencerminkan sifat zat murni itu sendiri. Misalnya unsur Na sangat reaktif, artinya sifat Na sangat reaktif.

4. Terbentuk secara alami dan tidak bisa dibagi lagi menjadi zat yang lebih sederhana dengan reaksi kimia biasa.

Senyawa

Adapun sifat-sifat senyawa adalah sebagai berikut.

1. Senyawa tersusun atas beberapa unsur. Itu artinya, senyawa juga tersusun atas beberapa atom. Misal, senyawa NaCl tersusun atas atom Na dan atom Cl.

2. Komposisi penyusun tetap.

3. Sifat senyawa berbeda dengan unsur pembentuknya.

4. Terbentuk melalui reaksi kimia.

Campuran

Adapun sifat-sifat campuran adalah sebagai berikut.

 1. Campuran tersusun atas beberapa senyawa. Itu artinya, campuran tersusun atas beberapa jenis atom.

2. Komposisi penyusunnya bisa berubah.

3. Sifat komponen penyusun tidak berubah.

4. Terbentuk melalui reaksi fisika dan bisa dipisahkan tanpa reaksi kimia.

Kesimpulan Materi Unsur, Senyawa, dan Campuran

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa unsur, senyawa, dan canpuran merupakan tiga zat yang berbeda namun saling berkaitan satu sama lain. Unsur merupakan zat paling sederhana yang menyusun senyawa maupun campuran.

9.        Menyebutkan cir-ciri asam dan basa.

Pengertian Asam dan Basa

Menurut ilmuan dari Swedia Svante August Arrhenius, asam adalah zat di dalam air yang dapat terioniasi melepaskan ion hidrogen atau ion hidronium.

Sementara basa adalah zat di dalam air yang dapat terionisasi melepaskan ion hidroksida. Jadi, pembawa sifat asam adalah ion hidrogen, sementara sifat basa adalah ion hidroksida.

Johannaes Nicolaus Bronsted, ilmuan dari Denmark dan Thomas Martin Lowry, ilmuan dari Amerika Serikat menyatakan asam adalah zat yang mampu menyumbang proton dalam reaksinya. Sedangkan basa adalah zat yang mampu menerima proton dalam reaksinya.

Contoh zat asam adalah air jeruk nipis, cuka dapur, air jeruk lemon, hingga vitamin C.

Sementara zat basa terkandung dalam air sabun, air kapur sirih, soda api, hingga amonia.

Sifat Asam dan Basa

Asam dan basa merupakan larutan elektrolit karena keduanya dapat menghantarkan listrik. Selain itu, berikut ciri-ciri asam dan basa.

Sifat asam

Berikut sifat-sifat asam.

Rasa masam. Ketika dicicipi, zat asam memiliki rasa masam.

Zat asam di dalam air terurai menjadi hidrogen dan sisa asam.

Zat asam bersifat korosif yang dapat merusak benda logam dan nonlogam.

Sifat basa

Berikut sifat-sifat basa.

Rasanya pahit.

Zat basa di dalam air terurai menjadi sisa basa dan ion hidroksida.

Jika mengenai kulit akan terasa licin.

Bersifat kaustik yang dapat merusak kulit dan mengakibatkan rasa gatal.

 Beda Asam dan Basa

Setelah mengetahui pengertian dan sifat masing-masing, berikut beda basa dan asam.

1. Rasa

Zat asam memiliki rasa masam, sementara zat basa memiliki rasa pahit.

2. Reaksi pada air

Di dalam air, zat asam akan terurai menjadi hidrogen dan sisa asam. Sedangkan zat basa terurai menjadi sisa basa dan hidroksida.

3. Sifat

Zat asam memiliki sifat korosif yang dapat merusak logam dan nonlogam. Sementara zat basa memiliki sifat kaustik yang dapat merusak kulit.

4. Hasil tes pada kertas lakmus

Untuk menguji suatu zat mengandung asam atau basa, dapat dilakukan dengan kertas lakmus. Hasilnya, kertas lakmus merah tidak akan berubah warna jika dicelupkan ke zat asam.

Namun, kertas lakmus merah akan berubah menjadi biru jika dicelupkan ke zat basa dan sebaliknya.

5. Kadar keasaman (pH)

Selain menggunakan kertas lakmus, zat asam dan basa juga dapat diuji melalui tingkat kadar keasamannya (pH). Jika pH di bawah 7 maka dikategorikan sebagai asam. Sementara jika pH di atas 7 termasuk basa. 

10.    Membedakan larutan asam dan basa menggunakan indikator kertas lakmus.

 

Perbedaan pH Larutan Asam Dan Larutan Basa.

 

Larutan asam dan basa dibedakan berdasarkan tingkat keasamannya (pH).

Power of Hydrogen (pH) adalah sebuah derajat keasaman untuk mengukur tingkat keasaman suatu larutan.

pH berasal dari kepanjangan dari Potential Hydrogen.

Potensial berasal dari kata bahasa Jerman “potenz” yang berarti kekuatan. Sementara Hydrogen adalah salah satu unsur di alam.

Dengan adanya ilmu tentang pH ini, manusia dapat menghitung ukuran jumlah ion Hidrogen dalam suatu cairan atau larutan.

Selain itu, kita bisa menentukan penggolongan larutan menjadi netral, asam, dan basa dengan penghitungan pH.

 

Tingkat Keasaman (pH) Larutan

 

1. Larutan Netral

Maka, suatu larutan dapat masuk ke dalam golongan larutan netral jika pH-nya 7.

 2. Larutan Asam

 Larutan asam adalah larutan yang mengandung ion H+ yang memiliki tingkat keasaman (pH) di bawah 7.

 Semakin kecil nilai pH suatu larutan, maka akan semakin asam larutan tersebut.

 Sehingga, jika suatu larutan menunjukkan ph = 4 kemungkinan larutan tersebut berupa larutan asam.

 Jika sebuah kertas lakmus biru dicelupkan ke dalam larutan asam, maka kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah.

 Kertas lakmus (litmus paper) adalah kertas dari bahan kimia yang berubah warna jika ditetesi atau dicelupkan larutan asam atau basa.

 Biasanya, larutan asam mineral bersifat korosif karena dapat mengiritasi dan merusak jaringan kulit.

3. Larutan Basa

 Larutan basa adalah larutan yang mengandung ion OH- dan adanya ion OH- inilah yang menyebabkan kebanyakan basa rasanya pahit.

 Tingkat keasaman larutan basa yaitu di atas 7. Maka, semakin besar nilai pH suatu larutan, maka semakin basa larutan tersebut.

 Jika sebuah kertas lakmus merah dicelupkan ke dalam larutan basa, maka kertas lakmus merah akan berubah menjadi biru.

 Larutan basa dapat menetralkan sifat asam, namun bersifat kaustik atau dapat terbakar, berkarat, hancur, dan rusak akibat peristiwa kimia.

 Setelah kalian membuat catatan mengenai hal tersebut diatas, silahkan difoto dan kirim ke Mbak Maudy di bawah ini dengan cara klik foto Mbak Maudy di bawah ini :


Posting Komentar untuk "BAB 2. ZAT, WUJUD ZAT, DAN PERUBAHANNYA"