Partikel Penyusun Benda Mati dan Makhluk Hidup
Setiap benda dan makhluk hidup tersusun oleh molekul-molekul. Molekul ini tersusun atas partikel yang lebih kecil yaitu atom
Atom tersusun atas partikel sub atom yaitu Proton yang memiliki muatan positif, elektron yang memiliki muatan negatif dan neutron yang tidak bermuatan
Sifat-sifat suatu materi atau benda yang berbeda disebabkan oleh perbedaan susunan molekul-molekul dalam materi itu, jenis ikatan kimia, serta perbandingan jumlah dan jenis atom dalam suatu molekul
Ada beberapa teori perkembangan atom yaitu teori Dalton, Thomson Rutherford, Bohr dan teori atom modern
Partikel sub atom banyak dimanfaatkan dalam kehidupan, misalnya elektron digunakan pada mikroskop elektron dan sinar x
Setiap atom memiliki nomor atom dan nomor massa. Nomor atom menunjukkan jumlah proton sedangkan nomor massa menunjukkan penjumlahan proton dan neutron
Molekul dan atom yang menerima atau melepas elektron menjadi bermuatan dan membentuk ion
Proses pembentukan ion disebut ionisasi. Ion yang bermuatan positif disebut kation sedangkan ion yang bermuatan negatif disebut anion. Gaya tarik-menarik antara kation dan anion dalam senyawa tersebut disebut ikatan ionik
Pembentukan ikatan kimia melalui penggunaan bersama elektron antara dua atom disebut dengan ikatan kovalen
Tingkat energi dalam suatu atom berturut-turut adalah tingkat energi K, L, M, N dan seterusnya. Tingkat energi K merupakan tingkat energi pada kulit ke-1 (n=1), tingkat energi L pada kulit kedua (n=2) dan seterusnya
Tingkat energi K atau n = 1 dapat ditempati oleh dua elektron L atau n = 2 dapat ditempati oleh 8 elektron M atau n = 3 dapat ditempati oleh 18 elektron dan seterusnya
Uji nyala dapat digunakan untuk mengetahui kandungan beberapa unsur dalam suatu senyawa secara sederhana.
Setiap zat memiliki sifat yang unik dan berbeda dengan zat lain yang disebabkan oleh perbedaan jumlah dan jenis atom penyusun suatu zat perbedaan ikatan atau perbedaan struktur (susunan) atom atau molekul-molekul penyusunnya
Intan dan grafit tersusun dari atom yang sama yaitu atom karbon (C) namun membentuk struktur dan jenis ikatan yang berbeda sehingga dapat dihasilkan karakteristik yang berbeda. Pada intan, masing-masing atom karbon mengikat 4 atom karbon lainnya dengan ikatan kovalen membentuk struktur tetrahedral
Sifat fisika merupakan sifat yang dapat diamati dengan tanpa mengubah ciri-ciri dan komposisi suatu zat dan tidak berhubungan dengan pembentukan zat baru misalnya kerapatan kekerasan elastisitas daya hantar viskositas kemagnetan titik didih titik beku dan titik leleh
Sifat kimia adalah sifat yang tampak pada suatu zat ketika zat tersebut mengalami perubahan atau reaksi menjadi zat lain misalnya kestabilan, korosivitas dan kereaktifan
1. Molekul dalam Benda Mati
dan Makhluk Hidup
Di alam ini terjadi proses
pembentukan zat seperti fotosintesis dan proses penguraian zat seperti
pembusukan daun. Zat di alam tersusun atas materi sangat kecil yang disebut
atom. Fotosintesis terjadi dalam organel yaitu kloroplas. Kloroplas terdiri
dari molekul klorofil yang memiliki struktur sebagai berikut :
Klorofil merupakan senyawa
yang tersusun atas beberapa atom diantaranya karbon (C), hidrogen (H), oksigen
(O), Nitrogen (N) dan Magnesium (Mg). Glukosa mempunyai atom – atom penyusun
yaitu hidrogen, oksigen dan karbon. Atom – atom penyusun glukosa sama seperti
pada karbon dioksida (CO2) dan air (H2O).
Glukosa yang terbentuk hasil
fotosintesis memiliki zat yang berbeda dari zat asalnya yaitu karbondioksida
dan air. Glukosa berbentuk padat dan rasanya manis, karbondioksida berbentuk
gas dan tidak berasa, air berbentuk cair dan tidak berasa.
Baca Juga: Rangkuman Materi IPA Kelas 8 SMP, Terlengkap!
Molekul yang menyusun zat
terdiri dari 2 atom atau lebih yang dapat berikatan melalui proses kimia dan
dinamakan ikatan kimia. Pada CO2 terdapat 1 atom C yang mengikat 2 atom O dan
terdapat 2 ikatan kimia antara atom C dan O. Pada H2O 1 atom O mengikat 2
atom H dan terdapat 2 ikatan
kimia yang mengikat atom H dan O.
Berikut model ikatan kimia
pada CO2
Harus digambar
Pembentukan glukosa pada
fotosintesis, penguraian sampah, siklus gas karbondioksida dan siklus nitrogen
merupakan contoh proses kimia yang terjadi di alam dan dapat menjaga
keseimbangan alam. Zat – zat kimia yang diperlukan makhluk hidup ada yang
disediakan oleh alam, ada juga yang dibuat oleh manusia melalui proses kimia
dalam industri.
Pupuk buatan seperti Urea
mengandung nitrogen dalam bentuk ion amonium ( ). Pupuk NPK mengandung
nitrogen, fosfor dan kalium yang digunakan petani untuk menyuburkan tanaman.
Siklus nitrogen secara alami
Tubuh makhluk hidup juga
tersusun atas milyaran atom – atom. Atom – atom berikatan membentuk senyawa
hingga menjadi bentuk tertentu. Misalnya rambut kita, tersusun dari molekul
yang mengandung karbon (C), hidrogen (H), nitrogen (N), sulfur (S) dan tulang
kita mengandung kalsium (Ca), fosfor (P) dan oksigen (O).
Amilum disusun oleh molekul
berantai panjang. Rantai panjang disusun oleh unit sederhana yang disebut
glukosa. Antar molekul glukosa dihubungkan oleh oksigen dengan ikatan
glikosida.
Berikut perbedaan struktur
senyawa amilum pada kentang dan selulosa pada pensil
1: Amilum pada kentang
2: selulosa pada pensil
Amilum dan selulosa
mempunyai molekul penyusun sama yaitu glukosa, tapi ikatan antarmolekulnya
berbeda. Selulosa adalah zat yang keras, jika dikonsumsi manusia tidak dapat
dicerna oleh tubuh. Amilum dapat dicerna dan dijadikan sebagai sumber energi.
Setiap senyawa memiliki
rumus molekul yang menunjukkan jenis atom penyusun dan perbandingannya. Air
(H2O) tersusun atas 1 atom O dan 2 atom H. Apabila 2 atom O mengikat 2 atom H,
terbentuk senyawa hidrogen peroksida (H2O2).
Perbedaan struktur molekul
H2O dengan H2O2
2. Atom dan Partikel
Penyusunnya
Atom adalah unit terkecil
dari suatu materi. Atom terdiri atas sub atom yaitu elektron, neutron dan
proton. Neutron dan proton membentuk inti atom (nukleus).
Elektron bermuatan negatif,
proton bermuatan positif dan neutron tidak bermuatan. Berikut struktur atom
helium (He) :
Pada atom netral, jumlah
proton dan elektron adalah sama. Setiap partikel penyusun subatom mempunyai
massa. Elektron mempunyai massa sangat kecil dibanding proton dan neutron,
sehingga massa atom berpusat pada inti atom saja.
Berikut perkembangan teori
atom
Apabila jumlah elektron dan
proton dalam atom jumlahnya berbeda, maka atom tersebut akan bermuatan atau
membentuk ion. Proses pembentukan ion disebut ionisasi.
Mikroskop elektron adalah
alat yang dapat digunakan untuk melihat benda yang sangat kecil, misalnya virus
dan organel sel dengan perbesaran 1000 hingga 1 juta kali. Sedangkan mikroskop
cahaya maksimal perbesaran 1000 kali.
Pada mikroskop elektron,
berkas elektron digunakan sebagai pengganti cahaya. Kemampuan pembesaran
elektron diakibatkan oleh pendeknya panjang gelombang dari elektron yaitu 100.000
kali lebih kecil daripada cahaya tampak. Gambar yang dihasilkan tidak berwarna
(hitam putih).
Berikut hasil gambar
mikroskop cahaya dan elektron
1: Mikroskop cahaya (160 x)
2: Mikroskop elektron (425
x)
Penerapan lain dari
mikroskop elektron yaitu Rontgen atau Sinar-X. Sinar-X digunakan untuk
mendiagnosa atau menganalisa penyakit, biasanya untuk melihat patah tulang dan
paru – paru. Sinar-X ditemukan oleh Wilhem C. Rontgen pada tahun 1895.
Wilhem C. Rontgen menemukan
bahwa ketika elektron yang memiliki energi tinggi menabrak suatu materi seperti
gelas, maka akan memancarkan radiasi (energi yang dialirkan dalam bentuk
gelombang elektromagnet atau partikel sub atom) dan dapat menembus benda yang
tidak dapat ditembus oleh cahaya biasa. Radiasi tersebut dinamakan Sinar-X.
Saat ini, sinar-X sangat
penting untuk mendiagnosa suatu penyakit. Sinar-X juga dapat digunakan untuk
menganalisa struktur molekul suatu senyawa yang berbentuk kristal. Teknik ini
dikenal dengan crystallography.
Berikut contoh hasil
diagnosa penyakit menggunakan sinar-X
a. tulang yang patah, b.
kondisi tulang setelah penyambungan
Setelah kalian mencatat, silahkan difoto semuanya dan dikirimkan ke Mbak Maudi di bawah ini !
Posting Komentar untuk "Partikel Penyusun Benda Mati dan Makhluk Hidup"