Suhu, kalor dan Pemuaian
Silahkan kalian catat materi di bawah ini dan setelah selesai, tulisan kalian difoto dan dikirimkan ke Mbak Maudy dengan cara klik foto Mbak Maudy di bawah ini.
A. Suhu
1. Jadi, Apa yang Dimaksud Dengan Suhu?
Suhu pada dasarnya adalah besaran fisika yang hanya dapat
dirasakan oleh indra. Tubuh manusia dapat merasakan suhu dalam bentuk rasa
panas atau dingin. Saat kalian menempelkan telapak tangan ke pipi atau saat
bermain di tengah terik Matahari, kulit terpapar sinar Matahari yang menyengat
dan kemudian otak memberikan informasi rasa panas. Pun, ketika minum air es,
otak kita memberikan respon informasi pengalaman rasa dingin. Tampak di sini
bahwa suhu adalah ukuran derajat atau tingkat panas suatu benda.
Benda yang panas mempunyai derajat panas lebih tinggi daripada benda yang dingin. indra perasa memang dapat merasakan tingkat panas bagian tubuh. Akan tetapi, indra perasa bukan pengukur tingkat panas yang baik. Benda yang tingkat panasnya sama dirasakan berbeda oleh punggung tangan kanan dan kiri kalian. Jadi, suhu benda yang diukur dengan indra perasa seperti kulit menghasilkan ukuran suhu yang tidak dapat dipakai sebagai acuan atau tidak pasti.
Untuk itulah suhu harus diukur dan dinyatakan secara pasti dengan angka serta alat ukur suhu yang memiliki skala atau ukuran.
2. Mengapa Kita Memerlukan Alat Ukur Suhu?
Alat yang digunakan untuk mengukur suhu dinamakan termometer. Prinsip kerja dari termometer adalah keseimbangan derajat suhu. Termometer akan menerima suhu dari lingkungan sekitar/ benda yang akan diuji. Secara alamiah, suhu akan mengalir dari derajat yang lebih tinggi ke derajat yang lebih rendah. Konsep ini dikenal juga sebagai Azas Black atau juga Hukum 1 Termodinamika.
Apakah semua termometer sama jenisnya? Tidak, Termometer dapat dibuat dalam berbagai jenis. Jenis-jenisnya akan disesuaikan dengan kegunaannya masing[1]masing. Jangkauan pengukuran satu termometer dengan termometer lainnya berbeda, sesuai dengan tujuan dan di mana termometer itu akan digunakan.
Termometer yang digunakan untuk mengukur suhu tubuh hanya memiliki skala di sekitar 30 °C – 50 °C. Mengapa demikian? Penyebabnya adalah karena tidak ada manusia yang memiliki suhu tubuh di bawah 30 0 C dan di atas 50 °C. Berbeda jika kita ingin mengukur suhu tungku peleburan pada pabrik besi yang bisa mencapai 1.000 °C. Berbeda pula termometer yang dapat mengukur suhu lemari es yang dapat mencapai suhu rendah -10 °C. Karena pada suhu rendah tersebut memungkinkan bakteri tidak rumbuh di dalam makanan. Tumbuhnya berbagai macam bakteri pada makanan akan menyebabkan makanan menjadi busuk atau basi.
Termometer berasal dari dua suku kata dalam bahasa latin. Termo yang berarti suhu atau panas, dan meter yang berarti ukur. Pelopor pertama kali penggunaan termometer secara terukur adalah ilmuwan Galileo Galilei dari Italia pada tahun 1593.
3. Mengapa Kita Perlu Mengetahui Skala Suhu?
Skala suhu menunjukkan seberapa besar nilai suhu benda yang sedang diukur. Kemudian, agar semua orang di seluruh dunia menyimpulkan nilai suhu yang sama maka perlu ditetapkan skala suhu secara internasional.
4. Bagaimana Menentukan Skala Suhu?
Pada saat menetapkan skala suhu, maka orang perlu menentukan dua peristiwa di mana suhunya ditetapkan terlebih dahulu. Dua peristiwa tersebut harus dapat dihasilkan ulang secara mudah dan teliti di mana pun berada.
Cara penetapan skala suhu Celcius tidak beda jauh dengan cara penentuan skala suhu Reamur. Skala rendah suhu Celcius dan Reamur ditetapkan sama yaitu sebagai suhu es murni yang sedang melebur pada tekanan satu atmosfer sebesar suhu 0 derajat. Sedangkan skala tertinggi yaitu suhu air murni yang sedang mendidih pada tekanan satu atmosfer diterapkan sebagai suhu 80 derajat untuk Reamur dan 100 derajat untuk Celcius.
Penetapan skala suhu Fahrenheit sedikit berbeda dengan penetapan skala Celcius dan Reamur. Skala suhu terendah Fahrenheit ditetapkan dari suhu es murni yang sedang melebur pada tekanan satu atmosfer sebagai suhu 32 derajat.
Suhu tertinggi pada air murni yang sedang mendidih pada tekanan satu atmosfer diterapkan sebagai suhu 212 derajat. Jadi, ketika kalian memanaskan es yang sedang melebur sehingga menjadi air yang sedang mendidih pada tekanan 1 atmosfer maka kita menaikkan suhu sebesar (212 – 32) = 180 derajat skala Fahrenheit, atau 1800 F
Skala Kelvin menggunakan nol mutlak, tidak menggunakan “derajat” (tidak dituliskan dalam satuan derajat). Pada suhu nol Kelvin, tidak ada energi panas yang dimiliki benda. Kelvin merupakan skala suhu dalam SI.
Perbedaan antara keempat skala suhu di atas adalah angka pada titik tetap bawah dan titik tetap atas pada skala thermometer.
5. Perbandingan Skala Suhu
Berikut ini perbandingan skala suhu celcius, Fahrenheit,
reamur dan kelvin
Perbandingan di atas dapat digunakan untuk menentukan konversi skala suhu. Sebagai contoh, konversi skala suhu dari Celcius ke Fahrenheit.
1. Apakah Kalor Itu Sama dengan Suhu?
Kalor secara alamiah mengalir dari benda bersuhu lebih
tinggi (panas) ke benda yang bersuhu lebih rendah (dingin). Kalor tidak sama
dengan suhu. Suhu adalah sifat suatu benda yang muncul setelah diberikan energi
kalor. Terlepas benda tersebut suhunya menjadi tinggi atau tidak.
Air termasuk zat yang memiliki kalor jenis tinggi yang dapat
menyerap banyak energi kalor dengan hanya sedikit perubahan suhu.
Keluarga kalian memiliki daging sapi mentah yang begitu
banyak. Daging tersebut tidak akan habis dimasak dan dimakan oleh keluarga
kalian sampai dua hari. Orang tua kalian kemudian menyimpannya di dalam lemari
es agar daging tersebut awet. Informasi apa yang diperlukan oleh orang tua
kalian agar penyimpanan daging tersebut sesuai yang diharapkan? Adakah
hubungannya dengan suhu dan kalor?
m adalah massa daging, c adalah kalor jenis daging, dan Δ
(baca: delta) berarti “perubahan,” jadi “delta T” adalah perubahan suhu.
“Perubahan” yang ditunjukkan oleh Q, merupakan simbol perubahan energi panas
(benda menerima kalor atau melepas kalor).
Pada dasarnya kalor berpindah melalui tiga cara yang disebut
sebagai konduksi, konveksi dan radiasi.
Saat Ibu kalian menyetrika baju, bagian bawah setrika yang panas bersentuhan langsung dengan kain. Kalor berpindah dari bagian bawah setrika yang terbuat dari logam ke kain. Perpindahan kalor seperti ini disebut konduksi.
Dalam ruang hampa tidak ada materi yang dapat memindahkan
kalor secara konduksi dan konveksi. Jadi, perpindahan kalor dari Matahari
sampai ke Bumi dengan cara lain. Cara tersebut dinamakan radiasi.
Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa membutuhkan zat perantara
atau medium.
C. Pemuaian
1. Apakah Pemuaian Itu?
Pemuaian terjadi di kehidupan kita sehari-hari, baik
disadari maupun tanpa kita sadari. Pemuaian adalah peristiwa memuai, di mana
suatu benda ukurannya membesar, baik panjang, lebar, tinggi, luas, maupun
volume yang dipengaruhi kalor. Pemuaian dapat terjadi pada zat padat, cair dan
gas.
2. Pemuaian Zat
Secara alamiah jika suatu benda dipanaskan maka akan terjadi
pemuaian. Sebaliknya, jika benda didinginkan, atau suhu panas menurun maka akan
terjadi penyusutan.
Pada suhu yang tinggi atom-atom dan molekul-molekul penyusun
logam tersebut akan bergetar lebih cepat dari biasanya sehingga mengakibatkan
logam tersebut akan memuai ke segala arah. Pemuaian ini menyebabkan volume
logam bertambah besar dan kerapatannya menjadi berkurang.
3. Pemuaian Panjang
Pemuaian panjang adalah yang terjadi pada satu bagian sisi
pada benda, misalnya pemuaian yang terjadi pada panjang suatu logam.
Berikut ini Koefisien Muai Panjang Beberapa Jenis Logam
4. Pemuaian Luas
Pemuaian luas adalah pemuaian yang terjadi pada kedua arah
sisi-sisi benda. Pemasangan pelat-pelat logam selalu memperhatikan terjadinya
pemuaian luas. Pemuaian luas memiliki koefisien muai sebesar dua kali koefisien
muai panjang.
5. Pemuaian Zat Cair
Zat cair juga mengalami pemuaian ketika dipanaskan. Zat cair relatif lebih mudah teramati dibanding zat padat. Salah satu contohnya adalah pembuatan termometer yang memanfaatkan sifat pemuaian zat cair di dalamnya.
6. Pemuaian Zat Gas
Seperti halnya zat cair, gas juga akan mengalami pemuian
jika diberikan kalor dalam jumlah tertentu. Sifat pemuaian gas dapat kita
manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya untuk menerbangkan balon
udara, memompa ban sepeda tidak perlu terlalu kencang dan jangan meletakkan
balon di tempat yang panas.
Setelah kalian membuat catatan mengenai hal tersebut diatas, silahkan difoto dan kirim ke Mbak Maudy di bawah ini dengan cara klik foto Mbak Maudy di bawah ini :
Posting Komentar untuk "Suhu, kalor dan Pemuaian"